Akui Ada Kemungkinan Manipulasi Data Honorer K2
"Hanya satu orang yang kami coret dari peserta, karena ada orang yang komplain kalau dia sebenarnya baru mengabdi setelah 2005,"ujarnya.
Sehingga, munculnya komplain dari honorer K2 setelah pengumuman kelulusan dianggap sebagai bentuk kekecewaan dari peserta yang tidak lulus.
"Sangat disayangkan munculnya banyak honorer yang lulus tapi disebut seharusnya belum masuk K2 itu sekarang, setelah ada pengumuman kelulusan. Pada saat masa sanggah, tidak ada yang komplain," sesal Wawan.
Kasubid Formasi Pengadaan dan Perpindahan BKD Kabupaten Bandung Barat, Vidi WS menyayangkan hal serupa. Disebutkannya, selama masa sanggah tidak ada peserta yang komplain peserta lain. Padahal, masa sanggah tersebut ditujukan untuk membantu pihaknya melakukan verifikasi melalui masyarakat dan peserta secara langsung.
Terkait diduga banyak SK honorer bodong, Vidi mengatakan yang mengetahui secara detil kapan honorer mengabdi adalah SKPD terkait. Pihak BKD hanya menerima data dari peserta saja. Verifikasi yang dilakukan, hanya sebatas memasukan data dari formulir yang diserahkan oleh peserta.
"Buat apa ada kasubag kepegawaian di SKPD. Proses verifikasi data honorer itu di SKPD, BKD hanya entri data dari SKPD," ujarnya. (mld)