Akui Lawan Lebih Baik
jpnn.com - PALEMBANG-Antiklimaks di partai puncak ditunjukkan tim Indonesia U-23 dalam final sepak bola Islamic Solidarity Games (ISG) III, di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, tadi malam (29/9). Sempat unggul 1-0, mereka harus takluk dari Maroko dengan skor 1-2.
Kegagalan Indonesia di partai puncak ISG ini seakan mengulang memori Indonesia di even-even besar. Berhasil mengalahkan lawan di kualifikasi grup, justru saat kembali bertemu di final, Indonesia malah kalah.
Gol Indonesia dalam pertandingan final tadi malam dicetak oleh Alfin Tuasalamony melalui titik penalti pada menit ke-8. Sementara, gol Maroko dicetak oleh El Hassony Aymane pada menit ke-70 dan El Karti Walid pada menit ke-81.
Permainan Indonesia di laga final tadi malam sejatinya tidak kalah. Menggunakan formasi tak berbeda jauh dengan semifinal saat melawan Turki. Bermain dengan 4-1-4-1, Indonesia terlihat lebih bertahan dan menunggu Maroko keluar menyerang.
Memegang kendali permainan, Maroko mencoba terus menekan pertahanan Indonesia dengan ball possession yang mereka peragakan. Namun, gol justru datang bagi Indonesia setelah pemain belakang lawan melakukan kesalahan.
Alfin berhasil mengeksekusi tendangan Penalti pada menit ke-8. Hadiah diberikan kepada Indonesia setelah Bayu Gatra dilanggar oleh penjaga gawang, Maroko, Benachour Badreddin. Indonesia unggul 1-0 sampai turun minum.
Memasuki babak kedua, Indonesia mempertahankan permainan. Sementara, Maroko mulai melakukan perubahan strategi. Pada menit ke-55 Essaidy Yosef nyaris menjebol gawang Kurnia Meiga, tapi tiang masih menyelamatkan gawan Indonesia.
Belum maksimal, Maroko memasukkan El Hassony Aymane. Masuknya El Hassony, membuat permainan Maroko lebih hidup." Dan, petaka bagi Indonesia pun datang pada menit ke-70, berawal dari tendangan bebas, antisipasi yang tidak sempurna dari pemain belakang Indonesia membuat bola jatuh ke kaki El Hassony. Sekali sepak, gol pun tercipta untuk Maroko. 1-1.
Daya tahan fisik Indonesia memang terlihat cukup menurun dibanding Maroko yang bermaterikan pemain-pemain U-20. Pada menit ke-81, kekhawatiran pelatih Rahmad Darmawan pun terbukti.
Karena konstrasi yang menurun, El Karti Walid berhasil mengecoh Manahati Lestussen yang kurang ketat menjaganya. Sekali gocek, pemain bernomor punggu 18 itu berhasil menjebol gawang Kurnia Meiga. 1-2 untuk Maroko.