Alat Pendeteksi Tsunami Akan Dipasang di Selat Sunda
jpnn.com, SERANG - Provinsi Banten menjadi salah satu daerah rawan terjadinya gempa dan tsunami. Desember tahun lalu, tsunami menghantam kawasan wisata Serang dan Pandeglang hingga menyebabkan 443 rumah rusak dan 176 warga tewas. Disusul gempa berkekuatan 6,9 skala Richter awal bulan ini yang berdampak 561 rumah rusak dan enam orang meninggal.
Untuk mengurangi risiko tsunami di wilayah Banten, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) segera memasang pendeteksi tsunami (Buoy) yang akan ditempatkan di Selat Sunda untuk peringatan dini.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya akan meletakkan sekira 12 Buoy yang dirancang dan disiapkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
BACA JUGA: Alat Pendeteksi Tsunami Rusak
Dijelaskan Dwikorita, Buoy merupakan alat deteksi tsunami untuk peringatan dini yang dirancang dengan perhitungan modeling matematika. Artinya, Buoy bisa memprediksi akan terjadinya tsunami. “Buoy akan dipasang satu di Selat Sunda,” kata Dwikorita di Kabupaten Serang, Banten, Rabu (14/8).
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak merusak Buoy karena fungsinya untuk melindungi berupa peringatan dini ketika terjadi tsunami. Katanya, Buoy sudah sempat dipasang di beberapa wilayah untuk eksperimen, tetapi hilang.
“Kita akan tahu (terjadinya tsunami-red) meskipun agak terlambat, itu lebih baik,” ujarnya.
Kendati begitu, menurutnya, masih perlu dilaksanakan kegiatan kearifan lokal untuk mengedukasi masyarakat ketika terjadi tsunami. Ia pun meminta pemerintah daerah tidak khawatir tsunami bakal menghambat investasi.