Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Alat Pendeteksi Tsunami Rusak

Selasa, 13 Agustus 2019 – 10:35 WIB
Alat Pendeteksi Tsunami Rusak - JPNN.COM
Ilustrasi alat deteksi dini tsunami rusak. Foto: Picture-Alliance

jpnn.com, CIANJUR - Alat pendeteksi tsunami atau Tsunami Early Warning System (TEWS) yang dipasang di laut Selatan Cianjur, Jawa Barat, tidak berfungsi alias rusak.

Berdasarkan informasi yang didapat Radar Cianjur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menerima delapan TEWS pada 2010 lalu. Alat yang bisa mengantisipasi gelombang tsunami itu dipasang di lepas pantai di Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, Agrabinta. Sedangkan sisanya dipasang di sejumlah titik.

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Dodi Permadi mengakui bahwa alat tersebut memang sudah lama rusak. Pasalnya, sejak dipasang, pihaknya sampai kini sama sekali tidak bisa mengoperasikannya.

Dodi menjelaskan, ketidaktahuan petugas itu lantaran pihaknya sama sekali tidak menerima petunjuk dan manual pengoperasian alat yang dibuat serta dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.

BACA JUGA: Tahun Depan Indonesia akan Pasang Alat Pendeteksi Tsunami Baru

“Terus terang saja, sampai saat ini kami tidak tahu bagaimana mengoperasikannya. Sejak diberikan sampai sekarang, tidak tahu harus digunakannya seperti apa, karena tidak ada arahan dan panduan,” kata Dodi.

Akibatnya, alat yang memiliki peran penting dalam meminimalisir dampak bencana gempa dan tsunami itu dibiarkan begitu saja sehingga tidak terawat. Akibatnya, alat tersebut kemudian rusak.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Harapannya, agar alat tersebut bisa secepatnya diperbaiki dan digunakan lagi. “Rusaknya sekitar 2017 lalu. Sudah kami laporkan, biar ada perbaikan dan bisa dioperasikan,” jelasnya.

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur mengakui bahwa alat tersebut sudah lama rusak. Petugas BPBD sampai kini sama sekali tidak bisa mengoperasikannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News