Alat Peraga Kampanye Masih Kotori Jakarta
Sedangkan dokumen dari pasangan calon nomor dua terkait dengan kupon pasar murah dengan 20.000 per paket. Sedangkan pasangan calon nomor tiga terkait brosur formulir pendaftaran relawan dengan imbalan kupon minyak gratis.
"Ketiga dokumen digital tersebut telah menyebar melalui media sosial dengan sangat cepat. Menjadi perbincangan masyarakat pemilih Jakarta tentang kebenaran dokumen dan materinya. Baik benar atau tidak dokumen tersebut telah menimbulkan pertanyaan publik yang perlu ditelusuri kebenarannya," ujar Masykurudin.
Jika benar, sambung Masykurudin, perlu penelusuran tindakan penegakan hukum lanjutan. "Sedangkan jika bohong perlu ditelusuri pembuatnya karena telah menyebarkan informasi palsu," tegas dia.
Sementara itu, Pimpinan Bawaslu DKI Jakarta Achmad Fachrudin, mengapresiasi laporan yang disampaikan JPPR. Pihaknya akan menindaklanjuti dan proses sesuai aturan yang berlaku.
"Penurunan alat peraga kampanye sudah dilakukan. Yang dilaporkan yang masih tersisa saat masa tenang, juga sudah banyak laporan ke Bawaslu. Adapun laporan dokumen digital, itu laporan tersebut juga merupakan bagian yang juga telah dilaporkan ke Bawaslu. Apa yang dilaporkan JPPR merupakan bentuk sinergitas antara pengawas dan pemantau pemilu," pungkas Fachrudin. (dai)