Alfamart Target Buka 800 Cabang Baru
Senin, 22 Oktober 2012 – 11:23 WIB
Dikatakan, sepanjang setahun terakhir pasar di Madura cenderung berubah. Menurutnya, pola belanja masyarakat sudah mulai mengarah pada ritel modern, termasuk minimarket. Kondisi itu berbeda jauh ketika Alfamart kali pertama masuk ke sana pada 2007 lalu. Saat itu, penambahan sebanyak 1-2 gerai sudah cukup bagus.
Selain mengembangkan gerai dengan kepemilikan sendiri, Alfamart memacu pertumbuhan gerai waralaba atau kepemilikan oleh masyarakat. Disebutkan, saat ini komposisinya 60 persen milik sendiri dan sisanya 40 persen merupakan waralaba. "Ke depan kami akan mendorong pertumbuhan gerai waralaba," tutur dia. Disebutkan, nilai investasi satu gerai bisa mencapai Rp 700-800 juta. "Tapi, kalau tanah dan bangunan sudah siap, cukup mengeluarkan Rp 250 juta," sambungnya.
Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim Abraham Ibnu mengatakan minimarket merupakan ritel modern yang paling ekspansif. Tak hanya ritel berjaringan nasional, tapi juga ritel lokal. "Sebab, dari sisi market memang potensial dengan jumlah penduduk yang besar. Makanya wajar kalau peritel asing banyak yang berminat memperluas pasarnya di Indonesia," tandasnya. (res)