Alhamdulilah, Lebaran Ini Warga Gaza Dapat Bantuan
ASHDOD – Jelang Lebaran, warga korban perang di Gaza bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya, mereka mendapat bantuan dari Turki. Bantuan dari negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan itu dibawa dengan kapal kargo Lady Leyla. Kapal berbendera Panama tersebut tiba di Pelabuhan Ashdod, Israel.
Kapal itu bermuatan bantuan berupa paket makanan, tepung, beras, gula, pakaian, serta mainan. Berat seluruhnya mencapai 11 ribu ton.
Pemerintah Turki berharap bantuan itu bisa tiba di Gaza tepat sebelum bulan Ramadan berakhir. Dengan begitu, penduduk Gaza bisa ikut merayakan Lebaran dengan perut kenyang dan pakaian layak.
Seluruh bantuan tersebut diturunkan dan diperiksa pemerintah Israel sebelum dikirimkan ke Jalur Gaza lewat Israel.
"Ini adalah implementasi langsung dari kesepakatan antara Israel dan Turki. Pemerintah Israel berusaha sedemikian rupa untuk mempercepat prosesnya agar sebagian dari barang-barang bantuan ini dikirimkan ke Gaza besok (kemarin Red) sebelum hari raya Idul Fitri," terang Juru Bicara Israel Oren Rosenblatt, setelah Lady Leyla berlabuh.
Datangnya bantuan dari Ankara itu disambut baik oleh Hamas yang menguasai wilayah Gaza. Pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, pemimpin, dan penduduk Turki atas bantuan tersebut.
Dia juga berterima kasih untuk semua upaya Turki membebaskan Gaza dari embargo yang diberlakukan Israel.
"Masalah terbesar di Gaza adalah kurangnya listrik dan air bersih," tegas Haniye yang juga Perdana Menteri (PM) Otoritas Nasional Palestina di Gaza.
Dia meminta bantuan Turki bekerja sama mencari solusi atas masalah tersebut. Haniyeh menambahkan bahwa warga Palestina, terutama Gaza, percaya sepenuhnya terhadap saudara-saudara mereka di Turki. Dia juga mengucapkan rasa belasungkawa atas serangan di Istanbul beberapa waktu lalu.
Dulu hubungan Turki dengan Israel cukup baik. Sampai pada 2010, hubungan kedua negara memanas. Penyebabnya adalah serangan Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan Turki Mavi Marmara pada 2010.
Kapal tersebut berencana mengirimkan bantuan langsung ke perairan Gaza. Akibat serangan itu, 10 aktivis Turki tewas.
Partai AKP yang berkuasa di Turki memang terkenal dekat dengan para pemimpin Hamas. Karena itu, mereka kerap mengirimkan bantuan untuk Gaza. Sejak 2008, Gaza tiga kali diserang Israel. Erdogan juga kerap menyerukan dukungan untuk Palestina.
Pada 27 Juni lalu, Turki dan Israel akhirnya sepakat memperbaiki hubungan. Israel setuju membayar kompensasi sebesar USD 20 juta (Rp 261,5 miliar) untuk keluarga para aktivis yang tewas 2010 lalu.