Alhamdulillah, Halaman Rumah Terendam
jpnn.com - BANJARMASIN - Secara umum, kondisi kesehatan para pengungsi korban kabut asap di di Poskesdes Banjar Indah, Jalan Kayu Besi, Banjarmasin semakin membaik. Dari semula banyak yang menderita sesak nafas kini hanya tersisa batuk ringan. Bahkan beberapa pengungsi mulai berpikir untuk pulang.
"Tetangga saya kasih kabar, Palangka Raya tadi malam diguyur hujan deras. Katanya halaman rumah saya sampai terendam," kata Linda, 28 tahun. Di ibukota Kalimantan Tengah itu, ia tinggal di Jalan Sisimangaraja.
"Kalau hujan terus dan udara mulai bersih, pekan depan saya ingin pulang," imbuhnya tersenyum.
Linda mengungsi ke Banjarmasin setelah anak keduanya Stefano, 14 bulan, harus diopname di rumah sakit di Palangkaraya selama empat hari. Stefano mengalami sesak nafas, demam tinggi dan kejang-kejang.
Saat hendak diopname untuk yang kedua kalinya, rumah sakit sudah sesak dengan pasien. Linda pun sadar harus segera mengungsi. "Pas di Banjarmasin, baru tidur satu malam besoknya dia sudah bisa bermain. Segar lagi," ujarnya tersenyum.
Namun, Selasa (27/10) malam, Linda sempat kembali khawatir. Stefano rupanya hanya tidur selama dua jam, selebihnya sibuk menangis dan batuk. Ia menduga anaknya masuk angin. Dari kader Poskesdes, ia mendapat obat batuk dan vitamin.
Kader kesehatan Poskesdes, Masyitah Endah mengatakan dari hasil pemeriksaan kesehatan kedua, kondisi pengungsi terus membaik. "Kemarin rata-rata kena ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Sekarang tinggal yang lansia (lanjut usia), rata-rata mengeluhkan sakit pinggang, mungkin karena kelelahan. Sebagian lagi terkena mencret-mencret (diare)," jelasnya.
Pengungsi yang berjumlah 43 orang itu ditampung di dua rumah di Jalan Agatis dan Jalan Kruing di Komplek Banjar Indah Permai, Banjarmasin Selatan. Mereka datang dalam tiga gelombang sejak Kamis (22/10) sampai Minggu (25/10).