Alhamdulillah, Strategi Bu Risma Menunjukkan Hasil yang Baik
"Bagaimana perjuangan ibu wali kota dengan sumber daya yang terbatas saat itu, belum ada tes cepat (rapid test) ataupun reagen, beliau melakukan beberapa inovasi," ujarnya.
Salah satu inovasi itu di antaranya yakni Pemkot melakukan berbagai intervensi bagi kontak erat maupun pasien terkonfirmasi COVID-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri, di antaranya adalah memberikan makanan, peralatan mandi, hingga peralatan makan seperti sendok dan piring.
Bahkan, kata Febri, upaya pencegahan lain juga dilakukan Pemkot melalui pola-pola yang komprehensif antara lain, memasang bilik disinfektan, wastafel hingga penyemprotan secara masif di tempat-tempat yang terdampak COVID-19.
"Jadi di kampung-kampung yang terdampak COVID-19 disemprot disinfektan," katanya.
Menurut Febri, saat awal pandemi melanda, memang belum ada pedoman atau pola penanganan yang benar.
Karenanya, Risma bersama jajarannya berusaha semaksimal mungkin melindungi warga dengan berbagai upaya agar terhindar dari virus tersebut.
"Agar bisa terlihat proses penanganan on the track atau tidak, memerlukan waktu. Maka dari itu Pemkot Surabaya berusaha semaksimal mungkin, terutama ibu wali kota," ujarnya.
Saat itu Risma menyiapkan berbagai strategi menangani pandemi ini, salah satu strategi itu adalah melakukan penelusuran (tracing) masif, menyiapkan Kampung Wani Jogo Suroboyo serta menerapkan mini blocking bagi kampung yang ditemukan kasus COVID-19.