Alhamdulillah, Sudah Masuk Musim Panen Padi
SURABAYA - Persawahan di wilayah Jawa Timur (Jatim) sudah memasuki musim panen padi hingga April nanti. Pada musim panen kali ini, produksi padi yang dihasilkan bisa mencapai 64 persen dari total target 2015 sebesar 12,97 juta ton gabah kering giling. Dengan masuknya musim panen, suplai beras di pasaran bisa terus bertambah.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim Nur Falaqi mengatakan, musim panen kali ini terbilang terlambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena musim tanam tergantung pada musim hujan.
"Jadi petani baru tanam ketika sudah masuk musim hujan, kecuali lahan pertanian yang mengandalkan irigasi teknis tidak tergantung pada musim hujan," jelasnya kemarin (10/3).
Pada 2014 lalu, musim hujan mundur dan baru merata akhir November. Dengan masa tanam hingga masuk panen selama 100 hari, maka panen baru dimulai akhir Februari.
Menurut dia, luas areal panen pada akhir Februari hingga April setelah dikurangi penyusutan, sebesar 1,2 juta hektare. Sedangkan sekarang sudah mencapai 900 ribu hektare dengan rata-rata produktivitas per hektare mencapai 6,2 ton gabah.
"Sementara kalau dibandingkan dengan produksi selama satu tahun, produksi pada panen kali ini bisa mencapai 64 persen. Target produksi padi tahun ini sebesar 12,97 juta ton gabah kering giling, naik sebanyak 600 ribu ton dari angka sementara produksi 2014 lalu sebesar 12,39 juta ton," beber Nur.
Dia melanjutkan, produksi padi bukan menjadi penyebab tingginya harga beras. Lonjakan harga yang terjadi disebabkan naiknya konsumsi beras. Kalau dibandingkan dengan rata-rata produksi bulanan, konsumsi pada Desember-Januari meningkat signifikan.
"Sebenarnya, kalaupun konsumsi naik, jatim masih memiliki stok dari panen sebelumnya. Makanya dengan masuknya musim panen bisa menambah stok beras di pasaran," katanya.
Produksi pada pada musim panen sekarang jauh lebih tinggi timbang musim panen berikutnya. Pada Mei-Agustus nanti luas tanam hanya sebesar 700 ribu hektare. Kemudian pada September-Desember seluas 300-350 ribu hektare saja.
Sementara pada angka sementara produksi 2014 menunjukkan kenaikan kalau dibandingkan 2013 yang sebesar 12,40 juta ton gabah kering giling. Kenaikan sebesar 348,97 ribu ton atau 2,9 persen tersebut disebabkan naiknya luas panen dan tingkat produktivitas.
Pada Januari-April 2014 tercatat kenaikan sebesar 142,35 ribu ton dan Mei-Agustus juga naik sebesar 236,27 ribu ton. Sedangkan pada September-Desember, produksi turun 29,64 ribu ton. Kenaikan dan penurunan tersebut berdasarkan periode yang sama 2013. (res/agm)