Alhamdulillah, Wahid Sudah Mau Kurangi Makan, Kini Cuman Enam Sendok
Salah satu dokter yang menangani, dr Tri Setyo SPKj mengatakan, Wahid didiagnosa mengalami autis sekaligus obesitas. Nah, autis yang dialami sejak kecil sudah bisa dipantau.
”Saat ini untuk autisnya sudah tertangani dengan baik karena rutin kontrol. Jadi saat ini kita akan fokuskan pada penanganan pada obesitasnya,” katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Kardinah Agus Dwi. S. mengatakan, tim dokter khusus sudah dibentuk untuk menangani kasus remaja obesitas.
Mereka terdiri terdiri dari delapan personel yang dipimpin dr Nurmilawati dengan dokter spesialis meliputi ahli penyakit dalam Said Baraba, ahli kejiawaan/psikiater Tri Setyo, ahli jantung dan pembuluh darah Arbi Lizarda, ahli paru Eko, serta dokter khusus pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
Selain menjalani diet gizi, pemeriksaan lanjutan secara menyeluruh juga terus dilakukan pantauan tim dokter khusus.
”Untuk sekarang, penanganan medis masih fokus untuk memastikan fungsi jantung, paru-paru, lambung, dan ginjal apakah bekerja normal atau ada gangguan,” ungkapnya.
Terkait teknis diet gizi yang diterapkan, Agus Dwi menuturkan, menjadi salah satu terapi medis bagi penderita obesitas.
Khususnya dalam mengendalikan pola dan nafsu makan selama menjalani perawatan.