Alihkan Program Bela Negara untuk Infrastruktur di Perbatasan
jpnn.com - JAKARTA – Tokoh masyarakat Kabupaten Belu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kornelius D. Talok meminta Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu untuk mendukung pembangunan daerah perbatasan. Salah satunya adalah mengalihkan anggaran program bela negara di Kementerian Pertahanan untuk pembangunnan di daerah perbatasan seperti Kabupaten Belu, Provinsi NTT.
“Kami, masyarakat di perbatasan Indonesia dan Timor Leste, masih banyak mengalami kendala seperti infrastruktur jalan, pendidikan, penerangan atau listrik termasuk persoalan ekonomi. Jadi kami berpikir, anggaran program bela negara itu lebih baik dialihkan saja untuk memajukan daerah perbatasan,” kata Kornelius Talok saat bincang-bincang dengan JPNN.com di Jakarta, Senin (26/10) dini hari.
Kornelius juga menyarankan Kementerian Pertahanan agar meningkatkan kualitas pendidikan bagi prajurit TNI terutama yang ditugaskan di wilayah perbatasan. Dengan begitu, kata Kornelius, prajurit TNI yang bertugas di wilayah perbatasan tidak hanya menjaga perbatasan dari aspek pertahanan negara saja, tetapi juga memajukan pendidikan masyarakat di perbatasan dengan cara berperan sebagai guru. “Di wilayah perbatasan relatif masih kekurangan guru,” kata Alumnus Fakultas Hukum Universitas Negeri Nusa Cendana (Undana) Kupang ini.
Selain itu, Kornelius juga mengusulkan agar prajurit TNI bertugas menjaga perbatasan seharusnya memiliki kualifikasi di bidang kesehatan sebagai tenaga medis. Hal ini perlu, mengingat persoalan kesehatan masyarakat di wilayah perbatasan masih cukup tinggi akibat kekurangan rumah sakit
“Jadi, prajurit yang bertugas di perbatasan itu bisa terlibat langsung membantu masyarakat di pendidikan maupun kesehatan,” kata mantan Anggota DPRD Kabupaten Belu, Provinsi NTT ini.(fri/jpnn)