Alumni Sekolah Pamong Praja Ingin Masuk Rekor MURI

JAKARTA - Para pegawai negeri sipil (PNS) lulusan sekolah pamong praja yang tergabung dalam Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IAPTK) ingin mencatatkan diri dalam rekor versi Museum Rekor Indonesia (MURI). Para Abdi Negara anggota IKAPTK meyakini bahwa organisasi tersebut menjadi organisasi alumni yang memiliki struktur hingga paling bawah.

Ketua Umum IAPTK, Djohermansyah Djohan, menyatakan, IAPTK akan didaftarkan ke MURI karena memiliki kepengurusan terlengkap. "Kepengurusan IAPTK ini paling lengkap, sampai kabupaten/kota. Kalau partai paling hanya provinsi, tidak seluruh kabupaten/kota," kata Djohermansyah saat ditemui usai pengukuhan Dewan Pengurus Nasional IAPTK 2010-2015 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi di Jakarta, Rabu (16/2).

Djohermansyah menjelaskan, pembentukan kepengurusan IAPTK di seluruh provinsi dan kabupaten kota ditargetkan tuntas tahun ini. Menurutnya, untuk tiga bulan ke depan target pembentukan kepengurusan IKPTK di tingkat provinsi akan dituntaskan, "Dan akhir tahun 2011 kita sudah ada di seluruh kabupaten/kota. Jadi pada 2012, roda organisasi bisa berjalan maksimal," imbuh Djoermansyah.

Lebih lanjut Mantan Deputi di Kantor Wapres yang kemudian dipercaya sebagai Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri itu memaparkan, IAPTK merupakan hasil peleburan dari tiga organisasi alumni sekolah pamong praja pada 2008, yakni Ikatan Alumni Pendidikan Pamong Praja (IKADIK-PP), Forum Komunikasi Purna Praja (FKPP), dan Forum Komunikasi Alumni Instititut Ilmu Pemerintahan (FKA-IIP). Dari hasil pertemuan di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negerti (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat pada Juni 2010 lalu, disepakati adanya penyatuan organisasi sekaligus deklarasi IAPTK.