AM versus AU, Berburu Restu Cikeas
Jumat, 16 April 2010 – 00:45 WIB
Banyak orang mengatakan, AM dan AU adalah figur putra terbaik dari Demokrat saat ini dengan kelebihan dan kekurangannya, dan keduanya saling melengkapi. Bahkan tidak sedikit yang sepakat, jika keduanya sebaiknya berpasangan. AM adalah politisi muda yang dikenal dekat kekuasaan.Ia masih muda, dan enerjik. Demikian pula dengan AU. Selain muda, AU juga dikenal sebagai politisi yang sudah cukup teruji. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ini dikenal santun dalam berpolitik, tidak meledak-ledak, dan sudah memiliki jaringan yang sangat luas.
:TERKAIT Kubu AU mengaku optimis akan memenangi pertarungannya melawan AM. Sebaliknya, kubu AM juga sering mengungkap klaim serupa. AU tentu akan memberdayakan sisa-sisa kebesarannya di HMI. Apalagi, sebagian besar pengurus DPD dan DPC di Partai Demokrat adalah mantan aktivis HMI. Karena itulah, AU disebut-sebut lebih mengakar di akar rumput. Lain lagi dengan AM, yang lebih banyak berkiprah di dunia pendidikan. Meski politik praktis bukan belantara baru bagi AM, karena sebelumnya ia juga dikenal sebagai pengamat yang handal. Tetapi, apakah seorang pengamat bisa mengalahkan seorang pemain sekelas AU?