Amarah Jokowi Segera Berlalu, Lalu Sunyi, Para Menteri Juga Biasa Saja
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti meyakini kemarahan dan ancaman Presiden Jokowi yang ingin melakukan reshuffle kabinetnya saat pandemi Covid-19, hanya isapan jempol belaka.
Ray juga memandang para menteri juga tidak merasa terbebani dengan amarah Jokowi itu saat Rapat Paripurna Kabinet pada Kamis (18/6), yang kemudian videonya baru diunggah pada Minggu (28/6).
"Bukan sesuatu yang baru Presiden Jokowi marah-marah dalam rapat anggota kabinet. Bukan juga sesuatu yang baru presiden mengancam akan melakukan reshuffle. Sejak periode pertama kepemimpinan beliau, dua hal ini juga pernah terjadi, berkata keras dan menyiratkan akan melakukan reshuffle," kata Ray kepada JPNN.com, Senin (29/6).
Namun, Ray memprediksi amarah Presiden Jokowi itu hanya berlaku sesaat dan kembali sunyi setelahnya.
Kalaupun reshuffle terjadi, tambah Ray, tidak terlihat marah seperti yang ditunjukkan Jokowi itu.
"Mungkin karena itulah, dalam sepuluh hari setelah beliau menyatakan pandangan kerasnya, langkah menteri seperti berlaku biasa saja. Dan mungkin karena itu pulalah, rekaman pidato tersebut akhirnya diunggah ke media sosial resmi Istana justru setelah sepuluh hari berlalu," jelas dia.
Menurut Ray, apabila ada yang baru, maka hanya unggahan akun YouTube Sekretariat Presiden itu saja.
"Yang menandakan bahwa kemungkinan belum ada perubahan signifikan dalam kinerja kabinet," kata Ray. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: