Ambil Hikmah Orde Baru, Saatnya Kaum Milenial Menata Masa Depan
jpnn.com, JAKARTA - Institute for Indonesia Local Policy Studies (Ilpos) menggelar diskusi publik bertajuk 'Generasi Milenial Bicara Orde Baru' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/1).
Salah satu poin dari diskusi tersebut adalah terkait tuntutan agar generasi milenial jangan mudah terlena dengan propaganda yang mengelukan rezim Orde Baru.
Generasi milenial harus berpikir ke depan, yakni aktif berpartisipasi dalam demokrasi serta mendorong terciptanya perekonomian yang berkeadilan.
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Respiratori Saddam Al Jihad mengatakan, pada masa Orde Baru, kebebasan menyampaikan pendapat dibatasi. Banyak aktivis politik dan budayawan yang hilang ataupun diculik karena mengkritik pemerintah.
"Namun, pada hari ini kita sebaiknya tidak lagi menyalahkan masa lalu. Tetapi yang terpenting adalah menemukan hal-hal baik dari pemerintahan masa orde lama, orde baru, masa reformasi hingga pemerintahan saat ini," katanya.
Saat ini, kata dia, bangsa lain sudah memikirkan bagaimana peradaban teknologi ke depan, tetapi Indonesia masih sibuk mendiskusikan revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, pada masa sekarang para pemuda harus siap melangkah maju demi membangun sumber daya manusia yang berkompeten. "Tidak lagi harus berpikir mundur ke belakang," tegas Saddam.
Hal senada diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Irfan Ahmad Fauzi. Irfan menegaskan bahwa sisi kelam pemerintahan Orde Baru jangan lagi terulang di masa sekarang ini. Proses perkembangan bangsa ini harus terus berlanjut dan bergerak maju ke depan.
"Generasi milenial harus memiliki spirit pembangunan tanpa menghilangkan nilai–nilai kebangsaan. Perubahan harus terus berjalan, baik dari sisi kepemimpinan, kesejahteraan, kebebasan berpendapat, dan lainnya," ungkapnya.