Amplop Suharso
Oleh: Dahlan IskanMisalnya, sekarang ini, ada dua wakil gubernur dari PPP yang 'mubazir': Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Bagaimana bisa, sebuah partai kecil tidak memanfaatkan dua kadernya yang begitu potensial, apalagi dua-duanya putra kiai besar yang sangat menentukan di perjalanan PPP.
Yang wagub Jateng adalah putra kiai besar Maimun Zubair, Rembang, –yang begitu konsisten di PPP. Yang wagub Jabar adalah keluarga pesantren besar Miftahul Huda, Manonjaya, Tasikmalaya.
Dua-duanya kini disingkirkan dari PPP. Tidak punya jabatan apa pun di partai. Pun sekadar di pengurus wilayah atau cabang.
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen tersingkir gara-gara berminat jadi ketua umum PPP. Ia mendeklarasikan diri menjelang Muktamar PPP di Makassar.
"Jangankan bisa jadi calon, masuk arena muktamar saja tidak bisa," ujarnya.
Hari itu Suharso menjadi calon tunggal. Aklamasi. Tidak ada yang berani menyainginya.
Ia mengaku mendapat angin yang baik dari atas –lepas angin itu ada atau tidak.