Anak-Anak Rentan Gangguan Mata di Masa Pandemi, Begini Cara Mencegahnya
jpnn.com, JAKARTA - Gangguan mata lelah ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja. Anak-anak juga mengalaminya.
Salah satu pemicunya karena seringnya mereka menggunakan gawai atau gadget, baik itu ponsel pintar maupun laptop.
Di masa pandemi, anak-anak lebih banyak berdiam diri di rumah, belajar secara daring, dan disibukkan oleh ponsel pintarnya.
"Meski tidak berbahaya, tetapi jika dibiarkan, mata lelah bisa menimbulkan gangguan kesehatan di masa pandemi," kata Dr. dr. Ariesanti Tri Handayani, Sp M(K), spesialis mata dari Siloam Hospitals Bali dalam edukasi kesehatan secara virtual, Kamis (30/12).
Berbeda dengan anak-anak yang rentan menderita mata lelah akibat gawai, pada orang dewasa kejadian ini biasanya dipicu penggunaan layar komputer yang terus menerus tanpa istirahat dan juga pekerjaan yang menuntut aktivitas mata.
"Dampaknya pada mata terbagi dua yakni mata lelah atau mata kering yang disebabkan Computer Vision Syndrome (CVS), dan Akomodasi, yang diakibatkan adanya penambahan ukuran refraksi (miopia) yang progresif," tutur Ariesanti.
Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan masalah pada organ mata dan penglihatan yang bersifat kompleks terkait dengan fungsi mata dalam aktivitas dekat yang berhubungan dengan komputer. Adapun faktor risiko dari CVS karena adanya gangguan refraksi (minus, plus, silinder) yang tidak dikoreksi.
"Termasuk adanya penyakit pada tubuh seperti diabetes melitus, alergi, autoimun, dan lainnya juga penggunaan obat-obatan yang memicu penyakit mata kering misalnya obat anti glukoma, obat hipertensi, dan anti depresi," katanya.