Anak Buah Erdogan Asal Tangkap, Hubungan dengan AS Tegang
jpnn.com, ISTANBUL - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Turki tegang. Minggu (8/10), Washington berhenti menerbitkan seluruh visa nonimigran untuk warga negara Turki.
Itu dilakukan setelah Turki menangkap Metin Topuz, pegawai Konsulat AS di Kota Istanbul, yang diyakini sebagai pengikut Fethullah Gulen, sosok yang selama ini menjadi musuh besar Presiden Recep Tayyip Erdogan. Beberapa jam kemudian, Turki menerapkan kebijakan yang sama.
”Kejadian di Istanbul memaksa AS meninjau ulang komitmen pemerintah Turki dalam mengamankan fasilitas diplomatik dan seluruh staf kantor perwakilan AS di sana.” Demikian bunyi keterangan tertulis Washington setelah Topuz ditangkap Minggu.
Selama ini, Topuz yang merupakan warga negara Turki menjadi penerjemah di Konsulat Jenderal AS di Istanbul.
Pemerintah Turki menuduh Topuz terlibat dalam kudeta gagal yang diyakini Erdogan didalangi Gulen. Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa Topuz pernah kedapatan berkomunikasi dengan pejabat kepolisian saat menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi 2013.
Setelah itu, dia dianggap terlibat dalam kudeta gagal tahun lalu. ”Dia berperan sebagai mata-mata dalam upaya menggulingkan pemerintahan dan merombak konstitusi,” kata seorang pejabat pemerintah Turki kepada Anadolu. Atas semua tuduhan itu, Topuz membantah.
Kedutaan AS di Kota Ankara pun langsung bereaksi. Mereka menganggap tudingan tersebut mengada-ada. Oleh karena itu, mereka membekukan sementara hubungan diplomatik dengan Turki.
Lewat kebijakan tersebut, Washington berusaha membatasi kunjungan warga negara Turki ke kantor-kantor perwakilan diplomatiknya. Dalam hitungan jam, Turki menempuh kebijakan yang sama.