Anak Buah SBY: Kejam, Politik Kejam
Benny juga mengapresiasi Tito yang berhasil menciptakan iklim politik yang kondusfi sehingga pilkada di 101 daerah berjalan aman dan tertib.
Namun, dia menyesalkan, masih adanya dugaan oknum anggota Polri "bermain mata" di sejumlah daerah memenangkan pasangan calon tertentu.
"Ada yang (diduga) main langsung, halus, maupun tidak langsung, dan sangat kasar sekali pun," katanya.
Nah, dia melihat masih adanya invisibel hand atau tangan tidak nampak memihak salah satu paslon.
Benny lantas mencontohkan, institusi kepolisian diduga memfasilitasi mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, menjadikan Mabes Polri sebagai tempat merusak kewibawaan dan citra Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Yang kebetulan, putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono juga menjadi salah satu paslon pilkada DKI Jakarta. "Kejam, politik kejam," katanya.
Benny menambahkan, sebelum mendatangi Mabes Polri, beberapa waktu sebelumnya Antasari lebih dulu diterima di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo.
"Dia pura-pura mengklaim diri sebagai korban kriminalisasi. Intinya dia ingin menjadikan Mabes sebagai tempat mendiskreditkan Presiden Keenam Bapak Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.