Anak Buah Surya Paloh Persoalkan Dana APBN untuk Lapindo
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Johny G Plate mempertanyakan sisipan tambahan dalam APBNP 2016 yang diperuntukkan bagi korban lumpur Lapindo. Menurutnya, perlu dijelaskan apa tujuan dan manfaat dari penganggaran tersebut.
"Perlu penjelasan apa yang melatarbelakangi ini," ujarnya saat rapat kerja dengan Menteri Keuangan di ruangan Komisi XI DPR, Senin (6/6).
Menurut Plate, dana sisipan sebesar Rp 54 miliar lebih ini sudah pernah dianggarkan di APBNP tahun 2015. Karena itu, penting diperjelas apa kepentingannya dianggarkan lagi di APBNP 2016.
"Bagaimana penggunaannya dan mengapa sampai butuh ditambah. Saya kira ini APBN yang kedua di mana ada peminjaman pemerintah pada sektor swasta," tutur politikus Partai NasDem ini.
Johny manambahkan, di tengah defisit APBN yang signifikan, adanya pinjaman ini tentu akan mempengaruhi target-target dan sasaran pembangunan. Menurut dia, pemerintah seharusnya lebih selektif dalam memberi pinjaman ke pihak swasta.
Diketahui. pemerintah kembali mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp 54,3 miliar untuk Lapindo. Usulan tersebut tertulis dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016.
Dalam nota keuangan tersebut disebutkan, untuk menjamin pelunasan pembelian atas tanah dan bangunan kepada masyarakat korban di dalam peta area terdampak lumpur Sidoarjo, pemerintah mengalokasikan cadangan pembiayaan untuk dana antisipasi pembayaran kepada masyarakat terdampak sebesar Rp 54,3 miliar.
Disebutkan pula, cadangan pembiayaan untuk dana antisipasi tersebut dialokasikan untuk memenuhi kekurangan alokasi tahun anggaran 2015 yang digunakan untuk pembayaran kepada masyarakat yang memiliki tanah dan bangunan yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dalam peta area terdampak 22 Mei 2007. (rmol/dil/jpnn)