Anak Muda dari Penjuru Negeri Tolak Oligarki & Politik Dinasti
Sebagai contoh, pihaknya menilai sosok Dimas Oky Nugroho sebagai Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, selama ini sudah berkecimpung di berbagai pengalaman, baik di isu politik, budaya dan ekonomi.
"Juga dekat dengan banyak elemen, sehingga relevan untuk menjadi salah satu pemimpin muda alternatif yang kita majukan," papar Husain.
Inisiator gerakan 'Nusantara' Anak Muda Satu Nusa Satu Suara asal Bandung, Raihan Muhammad Akmal juga menyatakan munculnya gerakan ini adalah bentuk kritik karena selama ini isu anak muda terutama terkait bonus demografi hanya dijadikan isu pelengkap oleh elit politik sebagai display.
"Misalnya kami memunculkan nama Dimas Oky Nugroho menjadi simbol gerakan moral untuk menantang elitisme yang tidak berpihak pada perkembangan serta pemberdayaan anak muda secara nyata," kata Raihan.
Sementara itu, salah satu pimpinan komunitas muda Banda Aceh, Muhammad Ibda menyatakan dukungannya terhadap gagasan anak-anak muda di beberapa kota yang tergabung dalam Gerakan Nusantara untuk menggagas politik alternatif dan capres alternatif guna mengimbangi kekuatan oligarki dan politik dinasti.
Dia mencontohkan sejumlah nama tingkat nasional yang dinilai berpotensi sebagai sosok capres alternatif. Salah satu yang diusung oleh Gerakan Nusantara adalah Dimas Oky Nugroho.
Menurutnya, Dimas dikenal oleh kalangan anak muda, komunitas kreatif dan aktivis intelektual di banyak daerah dengan berbagai program pemberdayaan dan pemikirannya yang mendorong kepemimpinan anak muda sedari awal.
Dimas Oky Nugroho lantas merespons usulan anak-anak muda yang menggagas capres alternatif tersebut sebagai satire politik.