Anak Petani Miskin Memimpin Polri
Sebagai anak, Dicky sering diarahkan untuk bekerja baik dan tidak melanggar aturan. “Kalau ada kesulitan baru saya nanya kepada dia,” katanya. Sutarman juga dirasakan Dicky sebagai sosok ayah yang sangat tegas dan disiplin dalam mendidik anak. “Kalau pukul, pukul beneran. Tapi ketika sudah dewasa baru diserahkan kebebasan. Yang penting jangan ada pelanggaran,” ungkapnya.
Selain Dicky, Sutarman juga memiliki seorang putra, Dani Trisespianto dan seorang putri, Devina Ekowati. Menurut Dicky, sang ayah tak pernah memanjakan ketiga anaknya. “Bapak juga paling suka talas Bogor. Setiap kali ke rumah Bapak, saya selalu membawa talas. Kalau tidak bawa, Bapak juga sering nanyain,” ujarnya.
Dicky menyadari, sebentar lagi statusnya akan berubah menjadi anak Kapolri. Namun Dicky merasa tak ada perlakuan istimewa bagi dirinya di Polres Bogor. “Menjadi anak polisi sebenarnya tidak enak. Kalau saya bagus dan punya prestasi, disangka kerena adanya campur tangan orang tua. Begitu juga jika saya melanggar, pandangan orang bisa sangat miring,” ucapnya.
Meski begitu, Dicky mengaku tak ingin memanfaatkan nama besar ayahnya. “Saya harus lebih berhasil dari Bapak saya,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolres Bogor, AKPB Asep Safrudin menegaskan, tidak akan ada perlakuan istimewa terhadap Ipda Dicky. Meskipun sebagai anak Kapolri, menurut Asep, Dicky tidak memperlihatkan dirinya sebagai anak petinggi di Kepolisian. “Dicky itu, orangnya low Profile,” kata dia.
Asep juga mengaku tak merasa canggung dengan keberadaan Dicky di Polres Bogor. Dia memastikan akan menegur putera Kapolri itu terbukti bersalah atau melanggar. “Sebagian besar anggota tidak tahu Dicky anak Komjen Pol Sutarman,” tandasnya.(*)