Anak Punk Digelandang
Rabu, 06 Juni 2012 – 09:04 WIB
“Kami pengangguran. Tidak punya pekerjaan tetap jadi lebih memilih ada di jalan, bebas, ngamen, hidup seadanya,” ungkap Arip Sarif Hidayat (22).
Begitu juga diungkapkan Udin Saepudin (19). Pria yang dulu bekerja sebagai bengkel tambal ban, itu turun ke jalanan karena pendapatan menjadi tukang penambal ban dirasanya minim. “Tapi sekarang rasanya ingin punya pekerjaan lagi,” akunya.
Asep Hidayatuloh berharap pemerintah bisa memberi peluang atau kesempatan pekerjaan bagi anak punk. “Kalau kami punya pekerjaan, tentu enggak begini,” paparnya. (dem)