Anak Tewas Dihajar Massa, Ayahnya Cuman Bilang Begini
jpnn.com - SIANTAR - Seorang pria yang diduga akan melakukan aksi pencurian, Indra (38), dihajar massa hingga babak belur, Senin (16/5) dini hari sekitar pukul 02.00 wib.
Sempat mendapatkan perawatan medis Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, warga Jalan Nagur Gang Ulu Balang,Kelurahan Martoba, Siantar Utara itu akhirnya tewas.
Usai dipastikan sudah tidak bernyawa lagi, sekira pukul 07.00 WIB, Indra selanjutnya dievakuasi ke Instalasi Jenazah rumah sakit tersebut guna dilakukan visum.
Ditemui di lokasi Instalasi Jenazah, Joni. (56), ayah Indra belum bisa berkomentar banyak terkait kejadian tersebut. Namun, ia mengaku sedih dengan kejadian yang menimpa anaknya itu.
“Sedih lah, tapi gimana mau kita bilang. Dia kita bilang benar nggak juga, salahnya. Biarlah polisi yang mengurus itu,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa Indra memang tidak memiliki pekerjaan tetap. “Kerjanya supir tapi nggak supir tetap gitu. Sudah menikah dia ini. Dua anaknya,” ungkap warga Jalan Medan, Kelurahan Kebun Sayur, Siantar Martoba ini sembari berlalu.
Dan sekira pukul 12.00 WIB, proses visum terhadap Indra pun selesai. Oleh keluarganya, jenazah Indra pun dibawa ke Nagori Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Simalungun untuk disemayamkan.
Untuk diketahui, Indra tertangkap basah ketika hendak melancarkan aksi pencurian di rumah Supriono, salah satu rumah warga di Nagori Karang Sari, tepatnya di Simpang Silalahi, Simalungun, Senin (16/5) sekira pukul 02.00 WIB. Saat itu, Indra masih berusaha membuka paksa pintu rumah tersebut.