Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Andai Berduet, JK Berpotensi Ganggu Jokowi

Selasa, 01 April 2014 – 14:41 WIB
Andai Berduet, JK Berpotensi Ganggu Jokowi - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Wacana menduetkan calon presiden (capres) dari PDIP, Joko Widodo alias Jokowi dengan Jusuf Kalla semakin santer. Bahkan, survei terakhir Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan Jokowi akan menang mudah jika menggaet mantan Ketua Umum Golkar yang dikenal dengan inisial JK itu sebagai calon wakil presiden.

Namun, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit justru mengingatkan agar wacana menduetkan Jokowi dengan JK ditimbang ulang. Alasannya, figur JK justru bisa menggangu dan menyandera Jokowi andai keduanya jadi pasangan capres dan terpilih.

Analisa Arbi itu didasarkan pada pengamatannya saat JK menjadi wakil presiden periode 2004-2009. Arbi mengatakan, JK memang bisa diandalkan dari sisi kinerja. Hanya saja, kata Arbi, JK juga dikenal punya kebiasaan nyelonong dan berpotensi menjadi ‘matahari kembar’ di pemerintahan.

“Dia (JK, red) suka pamer diri ke orang luar bahwa dia hebat. Itu akan jadi masalah. Nanti tak bisa seperti Soekarno-Hatta," kata Arbi.

Selain itu, Arbi juga melihat potensi menduetkan Jokowi dengan JK akan terbentur pada sikap politik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Pasalnya, kata Arbi, Jokowi sebagai pemegang mandat dari Megawati tentu harus mendapat perlindungan jika kelak memimpin pemerintahan.

Arbi lantas merujuk pada pengalaman saat JK terpilih sebagai wapres dan kemudian menjadi Ketua Umum Golkar. Saat ini posisi JK di pemerintahan menjadi kuat dan bahkan sering bertindak melampauai SBY sebagai presiden.

Karenanya Arbi meyakini Megawati tak mau skenario JK pada 2004 terulang lagi. "Saya yakin takkan terjadi lagi seperti di 2004 karena tak akan dibiarkan Bu Mega. Tentu Mega tak mau Jokowi dilecehkan dan dilampaui, karena itu (Jokowi) adalah representasi dari pribadi, ideologi, dan keluarga besar Soekarno," ulas Arbi.

Berdasarkan survei CSIS yang dirilis kemarin (31/3),  calon pasangan Jokowi bisa dari dalam dan luar PDIP. Dari internal PDIP, andai Puan Maharani mendampingi Jokowi maka elektabilitasnya 41 persen. Sedangkan jika Jokowi berduet dengan Prananda Prabowo maka elektabilitasnya adalah 40,8 persen.

JAKARTA - Wacana menduetkan calon presiden (capres) dari PDIP, Joko Widodo alias Jokowi dengan Jusuf Kalla semakin santer. Bahkan, survei terakhir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News