Andatu, Bayi Badak Yang Ditunggu Setelah 124 Tahun
Ayah dari Amerika, si Ibu Keguguran Dua KaliSelasa, 26 Juni 2012 – 11:12 WIB
Menhut Zulkifli menambahkan, berdasar keberhasilan tersebut, pemerintah akan menindaklanjuti dengan membuat kandang raksasa di Taman Nasional Ujung Kulon sehingga pertumbuhannya mudah diawasi. Selain itu, program conservation breeding di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas juga dipastikan akan dijadikan model dalam pelaksanaan rencana pembangunan Javan Rhino Study Conservation Area (JRSCA) bagi upaya pelestarian badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki dua jenis badak asal Asia di antara lima jenis badak yang masih tersisa di dunia. Yaitu, badak jawa dan badak sumatera. Populasi badak jawa hanya sekitar 50 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon, sedangkan populasi badak sumatera hanya sekitar 200 ekor di Taman Nasional Way Kambas, Bukit Barisan Selatan, Gunung Leuser, dan beberapa kawasan hutan alam di Sumatera dan Sabah, Malaysia.
Menurut Humas Balai TNWK Sukatmoko, upaya pengembangbiakan badak sumatera sebelumnya menggunakan badak jantan bernama Torgamba yang didatangkan dari Inggris. Namun, karena sudah tua dan sakit-sakitan, Torgamba tidak lagi produktif sebagai pejantan. Torgamba akhirnya meninggal pada usia 30 pada 2011.