Aneh, Ketika Ditanya Siapa yang Bawa Ke Batam? Inilah Jawaban Kompak 152 TKI Ilegal Ini
Dikatakannya, ada sebagian dari TKI merupakan usia muda, dan ada juga sudah pernah bekerja di Malaysia sebelumnya. "Masih 17 tahun, saat ditanya KTP malah TKI mengaku tidak punya," ujar Kustrini di kantornya, Sekupang, Rabu (18/11).
Sebanyak 63 calon TKI ilegal perempuan saat ini ditampung di kantor Pusat Pelayanan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak. Sementara ini pihaknya masih menanggung semua kebutuhan TKI, tapi kedepannya pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait. "Kita masih tunggu kelajutan nasib mereka, kapan mau dipulangkan ke daerah asalnya," pungkasnya.
Bahari, 27, salah seorang TKI yang berasal dari Madura menuturkan, alasan untuk bekerja di luar nergeri karena di kampung asalnya susah mendapatkan penghasilan. "Kata temen saya yang sudah balik dari Malaysia, gajinya besar di sana, saya dijanjikan kerja di perkebunan sawit," ungkapnya.
Calon TKI lainnya, Asih asal Madura menuturkan hal yang sama, demi meraih pundi ringgit di Malaysia dia rela meninggalkan suami dan dua anaknya di Madura, "Saya mau ke Malaysia saja, daripada pulang ke kampung halaman, dikampung susah," tuturnya.
Ketika ditanya siapa yang membawa mereka menuju Batam, para TKI kompak menjawab, tidak mengetahui siapa yang membawanya, "Ga kenal, tapi waktu di ruko kami dikasih makan dua kali sehari," ujar salah seorang TKI.
Ditempat yang sama, Lurah Sei Jodoh, Imam Tohari yang meninjau TKI di Penampungan mengatakan, sebelum penggerebekan, pihaknya mendapat laporan dari warga, kalau di Ruko terdapat banyak orang, "Warga liat kalau pagi banyak warga yang berdiri dekat jendela," jelasnya.
Karena merasa curiga, warga melaporkan kejadian tersebut ke kantor lurah Sei Jodoh, "Saya coba cek, setelah itu langsung berkoordiansi dengan pihak Dinsos, Kepolisan, dan pihak lainnya" kata Imam
lanjutnya, Ruko dua lantai tersebut hanya memiliki satu kamar mandi, dan banyak sampah sisa makan para TKI," Bayangkan tempat seperti itu dipakai buat tampung orang, di dalam sana mereka tidur seperti ikan saja," ujarnya.