Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anggap Keturunan Pendiri NU Pendukung Prabowo Minoritas

Kamis, 29 November 2018 – 16:36 WIB
Anggap Keturunan Pendiri NU Pendukung Prabowo Minoritas - JPNN.COM
Lukman Edy. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PKB Lukman Edy menilai kiai dan ulama keturunan pendiri Nahdatul Ulama (NU) yang mendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno merupakan minoritas di organisasi kaum nahdiyin itu. Bahkan, pendukung nahdiyon pendukung Prabowo - Sandi itu minoritas di NU dan tak begitu dikenal.

"Bukan hanya minoritas, tapi sangat minoritas. Tokohnya juga tidak mainstream. Mungkin sampean baru dengar namanya kan. Apalagi jemaah NU yang lain," ucap Lukman di Rumah Pemenangan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (29/11).

Lukman menambahkan, hal berbeda justru terlihat pada nahdiyin pendukung Jokowi - Ma’ruf. Wakil Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf itu menegaskan, kalangan NU struktural maupun kultural memilih mendukung duet umara dan ulama tersebut.

"Faktornya sederhana, karena ada faktor Kiai Ma'ruf, rais aam (di PBNU). Itu pasti dia bukan hanya tertinggi secara struktural, tetapi juga dia mewakili kultural NU itu sendiri," jelas Lukman.

Mantan sekretaris jenderal PKB itu menegaskan, Kiai Ma’ruf merupakan sosok ideologis NU. Karena itu adanya nahdiyin tak terkenal yang mendukung Prabowo - Sandi bukan hal yang harus dikhawatirkan.

"Secara ideologis, kiai penerus para pendiri NU, pimpinan pondok pesantren yang besar, struktur NU maupun suriyah di seluruh indonesia menyatakan komitmennya kepada Kiai Ma'ruf. Kalau satu atau dua orang, biasa itu," pungkas dia. (tan/jpnn)

Ketua DPP PKB Lukman Edy menilai kiai dan ulama keturunan pendiri NU yang mendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno bukanlah arus utama di organisasi nahdiyin.

Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News