Anggap Teror Dipicu Pengangguran
Minggu, 20 Maret 2011 – 21:36 WIB
“Rakyat kecewa harga bahan pokok semakin melambung. Lapangan pekerjaan sulit didapat. Akses kesehatan, pendidikan, dan berbagai kebutuhan dasar lainnya tidak mampu disediakan oleh Pemerintah dengan cara yang mudah dan murah,” papar Rinto.
Rinto mengingatkan, kekecewaan yang berujung putus asa terhadap keadaan yang semakin tak menentu, merupakan suatu yang wajar. “Hanya saja wujud ekspresinya saja yang masing-masing berbeda. Mungkin bagi mereka yang melakukan teror melalui bom didasari oleh ideloogi yang mengajarkannya seperti itu. Jadi, ekspersi bisa dengan berbagai bentuk. Dan muaranya tersebut tadi, perubahan yang lebih baik tak kunjung tiba,” paparnya menguraikan.