Anggota DPRD Bahas Anggaran di Hotel Mewah
jpnn.com - BOGOR – Anggota DPRD yang baru dilantik itu rupanya sama saja. Mereka kini mulai jalan-jalan, meski wilayahnya masih di daerah Bogor. Menghabiskan akhir pekan, 45 anggota DPRD Kota Bogor bersama sekretaris dewan (sekwan), dan seluruh kabag-nya “bertamasya” di Hotel Lorin, Sentul City. Agendanya, rapat membahas anggaran Kota Bogor.
"Jika melakukan pembahasan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2014, mengapa tidak di ruangan saja. Padahal, ruangan masih sangat kondusif untuk rapat pembahasan APBD perubahan,” kata Direktur Komite Pemantau Legislatif Syamsudin Alimsyah, seperti dilansir dari Radar Bogor (Grup JPNN), Minggu (21/9).
Kegiatan luar kantor para anggota dewan itu dianggap mubazir. Sebab, selain menggunakan fasilitas negara, DPRD juga menyerap anggaran negara dalam jumlah yang besar. Sikap itu, kata dia, menunjukkan jika para anggota dewan lebih mementingkan keinginan pribadi, dibandingkan kepentingan masyarakat Kota Bogor. “Pada dasarnya, para anggota dewan adalah penyambung lidah rakyat. Tak sepantasnya mementingkan diri sendiri atau partainya,” katanya.
Seandainya pembahasan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2014 itu dilakukan di DPRD Kota Bogor, kata Syamsudin, maka bisa menghemat anggaran dan jauh bermanfaat bagi masyarakat. Soal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudrajat menjelaskan, agenda tersebut bukanlah dalam rangka bersenang-senang atau 'tamasya', tapi membahas lima hal penting. “Agar lebih fokus, kami rapat di luar kantor,” kata politisi PKS ini.
Menurutnya, kegiatan anggota DPRD membutuhkan suasana yang mendukung dalam menentukan kebijakan umum anggaran, RAPBD murni, APBD perubahan, dan laporan sementara. “Jadi memang beberapa pembahasan penting yang kami lakukan di sana,” ujarnya. Selama dua hari, kata dia, telah ditentukan beberapa materi yang akan diparipurnakan.
Senada, anggota DPRD dari PDIP Atty Shomadikarya menerangkan, kegiatan tersebut menyinergiskan penentuan besaran alokasi anggaran. “Di sana kami berdiskusi dengan dinas, menentukan sektor mana yang memerlukan kucuran dana, dan mana yang menjadi prioritas,” jelasnya. Karenanya, agar lebih serius berpikir dipilihlah tempat di luar Kota Bogor. (azi/c)