Angka Buta Aksara di 11 Provinsi Ini Sangat Tinggi
jpnn.com, JAKARTA - Angka Buta Aksara usia 15-59 tahun di 11 provinsi di Indonesia masih cukup tinggi.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjukkan, 11 provinsi yang memiliki angka buta huruf di atas angka nasional yaitu Papua (28,75 persen), NTB (7,91 persen), NTT (5,15 persen), Sulawesi Barat (4,58 persen).
Kalimantan Barat (4,50 peren), Sulawesi Selatan (4,49 persen), Bali (3,57 persen), Jawa Timur (3,47 persen), Kalimantan Utara (2,90 persen), Sulawesi Tenggara (2,74 persen), dan Jawa Tengah (2,20 persen).
Sedangkan 23 provinsi lainnya sudah berada di bawah angka nasional. Jika dilihat dari perbedaan gender, tampak bahwa perempuan memiliki angka buta aksara lebih besar jika dibandingkan dengan laki-laki dengan jumlah, yakni 1.157.703 orang laki-laki, dan perempuan 2.258.990 orang.
”Di sini perlu peran pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk bersama-sama dalam penuntasan buta aksara,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Kemendikbud Harris Iskandar di Jakarta, Rabu (6/9).
Itu sebabnya peringatan hari aksara internasional (HAI) yang dirayakan seluruh dunia merupakan kesempatan bagi pemerintah dan seluruh masyarakat untuk menyoroti peningkatan tingkat melek huruf di dunia. Juga merenungkan tantangan keaksaraan yang tersisa di dunia.
Kemendikbud telah merumuskan upaya penuntasan buta aksara dengan ”5M”. Yakni Mendesain kebijakan keaksaraan yang terintegrasi kesetaraan, Memeroleh data valid, Membagi tanggung jawab sumber daya pemerintah dan pemerintah daerah, Mendiversifikasikan layanan program, dan Memangkas birokrasi layanan program melalui aplikasidaringsibopaksara.kemdikbud.go.id.
Peringatan HAI tahun ini secara nasional dipusatkan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada 6 sampai 9 September 2017. Acara puncak peringatannya akan dilaksanakan 8 September 2017.