Angka Golput Tinggi, Parpol Semakin Rugi
Sabtu, 16 Maret 2013 – 04:07 WIB
Sementara itu secara terpisah, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma), Said Salahuddin. Tingginya angka golput harus menjadi catatan penting. Baik bagi penyelenggara pemilu, maupun pemerintahan yang ada. Karena kondisi memerlihatkan gejala kepedulian masyarakat dalam menyalurkan aspirasi, terutama di Sumut, justru semakin menurun pada Pemilu 2014 mendatang. “Jadi sistemnya yang harus dibenahi. Agar kepedulian masyarakat dapat naik, karena ini menyangkut masa depan terutama pembangunan bangsa ke depan,” ujarnya.
Kekhawatiran yang sama juga disuarakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Didi Supriyanto. “Kalau kita melihat tingginya angka Golput di Sumut, itu kan jelas bahwa memang masyarakat tidak mendukung pelaksanaan Pilkada yang digelar. Jadi hal ini benar-benar harus menjadi kekhawatiran nasional. Karena kondisi yang sama kan juga terlihat pada saat Pilkada Jawa Barat, bahwa yang Golput mencapai 40 persen,” katanya.
Karena itu mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan, Didi menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera mengundang para penyelenggara Pemilu partai-partai politik dan lembaga terkait lainnya untuk membahas hal ini. “Itu dilakukan salah satunya semisal membuat konsensus. Karena walau bagaimana pun, meski faktanya seperti apa yang terlihat, kita kan harus tetap jalan terus. Jadi sekali lagi saya kira Presiden perlu membuat semacam konsensus,” katanya.