Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Angka Kematian Ibu di Surabaya Tertinggi

Minggu, 19 Oktober 2014 – 00:17 WIB
Angka Kematian Ibu di Surabaya Tertinggi - JPNN.COM

jpnn.com - SURABAYA – Jumlah angka kematian ibu (AKI) di Kota Surabaya sejauh ini masih tertinggi di Jatim. Berdasar data dinas kesehatan (dinkes), selama hampir setahun ini, total AKI di Surabaya sudah mencapai 49 jiwa. Salah satu upaya untuk menekan angka itu adalah terus menggelorakan program pendampingan ibu hamil risiko tinggi (risti).

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jatim Ny Nina Soekarwo dalam temu kader tim penggerak PKK se-Jatim di atrium City of Tomorrow beberapa waktu lalu. ’’Kabupaten/kota lain hanya satu seperti Blitar dan Madiun. Artinya, Surabaya paling banyak karena jumlah penduduknya juga memang lebih padat,’’ ujar istri gubernur Soekarwo tersebut.

Menurut Nina, faktor penyebab kematian ibu itu sangat banyak. Mulai masalah sosial, budaya, edukasi yang kurang, hingga persoalan ekonomi. Namun, penyebab paling banyak kematian ibu melahirkan adalah preeklampsia (tekanan darah tinggi saat melahirkan).

Selain itu, di Jatim masih cukup banyak daerah yang sangat terpelosok di pedesaan atau jauh dari kota. Begitu juga yang terjadi di Kota Surabaya. Menurut Nina, di Surabaya Utara sejauh ini masih terdapat dukun. Penduduk kawasan tersebut masih sangat percaya pada bantuan dukun daripada tenaga medis ketika melahirkan.

’’Ini sangat mengkhawatirkan. Itu ada di Surabaya bagian utara. Mereka sampai ke dukun dan belum tersentuh medis,’’ ungkapnya.

Untuk kasus semacam itu, lanjut Nina, ternyata bupati maupun wali kota belum mengetahui bahwa wilayah yang dipimpinnya banyak ditemukan kematian ibu melahirkan. ’’Semoga Dinas Kesehatan Surabaya tahu dan segera mengantisipasinya,’’ imbuhnya.

Dia berharap tim penggerak PKK menjadi ujung tombak dalam membantu mengurangi AKI. Salah satunya dengan pendampingan terhadap para ibu yang hendak melahirkan. ’’Program pendampingan ini memang masih baru. Tapi, ini sangat efektif,’’ ujarnya.

Nina mengatakan, jika dilihat dari target Millennium Development Goals (MDgs), sejauh ini AKI di Jatim memang masih on the track. Meski begitu, kasus AKI di Jatim relatif tinggi. Berdasar data Dinkes Jatim, pada 2013 jumlah AKI mencapai 642 jiwa. Setelah program pendampingan oleh kader PKK, data per Agustus 2014, AKI di Jatim turun menjadi 291 jiwa.

SURABAYA – Jumlah angka kematian ibu (AKI) di Kota Surabaya sejauh ini masih tertinggi di Jatim. Berdasar data dinas kesehatan (dinkes),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News