Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi
Rabu, 22 Agustus 2012 – 06:36 WIB
Bahkan, lanjut Ali, sejak 1990, banyak bidan yang membuka praktik sendiri untuk menolong persalinan. "Para bidan yang buka praktik persalinan memotong penghasilannya 10 persen untuk ibu tak mampu. Tapi, tetap saja program itu tidak bisa menyelesaikan masalah," ujarnya.
Karena itu, tegas dia, pemerintah menggagas program lain. Misalnya, sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT). Saat ini, pemerintah menggalakkan SPGDT di sejumlah rumah sakit di seluruh Indonesia. Dengan SPGDT, para ibu hamil yang mendekati waktu persalinan bisa memanfaatkan fasilitas mobil jemputan rumah sakit.
"Jadi, para ibu hamil yang hendak melahirkan tinggal telepon ke rumah sakit, lalu akan dijemput pihak rumah sakit. Jadi, bisa ditangani dengan cepat. Kalau diperlukan ambulans, ya akan dijemput pakai ambulans," katanya.