Angkat Kisah Soekarno demi Kemenangan PDIP di Bandung Barat

jpnn.com, PADALARANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyemangati kader-kader partainya di Kabupaten Bandung Barat guna menghadapi pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) tahun depan. Bagi PDIP, Bandung punya sejarah tersendiri bagi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Berbicara pada Rapat Konsolidasi DPC PDIP Bandung Barat di Padalarang, Sabtu (24/11), Hasto mengatakan bahwa Bung Karno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927 di Bandung. “Ini adalah benih nasionalisme demi keyakinan Indonesia merdeka,” ujarnya.

Hasto menambahkan, Bung Karno mendirikan PNI setelah bertemu Marhaen, sosok petani yang hidupnya pas-pasan. Meski memiliki sawah dan cangkul, Marhaen hanya bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.

Akhirnya Soekarno meyakini bahwa rakyat harus dihimpun ke dalam partai politik demi mencapai kemerdekaan. Namun, tokoh bergelar Putra Sang Fajar itu juga menghadapi risiko besar demi memperjuangkan kemerdekaan.

“Bung Karno rela dipenjara di Banceuy, kemudian dibuang jauh ke Ende, buat apa kalau bukan untuk kemerdekan masa depan, anak cucu kita bisa menyekolahkan anaknya tanpa rasa takut akan diinjak oleh pemerintah kolonial Belanda,” tutur Hasto.

Karena itu Hasto juga menyampaikan pesan Megawati agar seluruh jajaran PDIP terus bergerak demi menggelorakan api perjuangan. “Tidak pernah mengenal kata menyerah dan turun ke bawah memperjuangkan rakyat,” katanya.

Hasto menambahkan, kader-kader PDIP juga punya tugas memenangkan Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Dia menargetkan duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi - Ma’ruf itu bisa meraih 60 persen suara di Kabupaten Bandung Barat.

Untuk itu kader-kader PDIP harus getol turun ke bawah. “Dan itulah yang dilakukan Pak Jokowi,” katanya.