Anies Baswedan: Saya Tidak Ingin Jadi Bagian Orang-Orang yang Mengkhianati Prabowo
"Betul (ada tawaran capres dari yang lain) dan pada semua saya katakan, saya tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang mengkhianati Pak Prabowo. Saya sampaikan pada semua orang," tutur Anies.
Anies lantas menceritakan bahwa begitu selesai Pilkada DKI Jakarta 2017, dia menemui Prabowo untuk melaporkan dua hal. Pertama, misi dan tugas yang dititipkan PKS dan Gerindra di Jakarta telah dilaksanakan dengan menjadi pemenang.
Laporan kedua, Anies menyampaikan kepada Prabowo bahwa gubernur Jakarta akan selalu mendapat perhatian. Maksudnya, karena setelah itu akan ada Pilpres 2019.
"Karena itu saya sampaikan kepada Pak Prabowo, dari sekarang, ini masih (lima) tahun yang lalu. Pak Prabowo, saya tidak akan memotong proses pencalonan Pak Prabowo dan proses kampanye Pak Prabowo," ungkap Anies menirukan perkataannya kepada Prabowo.
Menurut Anies, komitmen itu dia pegang. Itu dibuktikan dengan dirinya tidak pernah mau meladeni berbagai tawaran pihak lain untuk maju di Pilpres 2019.
"Siapa pun yang bertemu dengan saya, mendiskusikan soal ini (Pilpres 2019), selalu saya katakan bahwa saya memiliki komitmen dengan Pak Prabowo. Tidak ada yang tahu kecuali saya dan Pak Prabowo. Tidak ada yang tahu, yang lain dengar ceritanya saja," terang Anies.
Najwa lantas mengelaborasi bahwa atas pernyataan itu, Anies kemudian disebut mengkhianati Prabowo. Sebab, eks Mendikbud RI itu kurang lebih menyampaikan bahwa selama ada Prabowo ada dalam pencalonan, dia anda tidak akan meng-intercept.
"Itu ada timeline waktunya ketika anda menyebutkan itu?" ucap Najwa bertanya kepada Anies.