Anies Baswedan: Tuhan Memiliki Rencana yang Misterius
Sepulang sekolah, anak-anaknya sekarang langsung bersemangat untuk menuju ke joglo, mencarinya. ’’Setelah ketemu, langsung minta dibacakan dongeng,’’ katanya.
Saat mendongeng, dia sebenarnya tidak benar-benar membaca sebuah cerita. Tetapi, dia mengarang cerita sendiri. Intinya, sejak awal dia sudah menentukan tema. Contohnya kejujuran. Kemudian, ceritanya mengalir begitu saja.
’’Yang repot itu kalau dongengnya bersambung. Pasti nanti ditagih dan harus berpikir cara menyambung ceritanya,’’ tuturnya, lantas tertawa. Anies benar-benar merasakan waktunya sekarang banyak untuk keluarga.
Selama jadi menteri dulu, waktunya nyaris habis untuk mengabdi. Bahkan, dia mengibaratkan memiliki tiga hari Jumat. ’’Jumat, Jumat, Jumat, kemudian Senin. Tidak ada Sabtu dan Minggu,’’ imbuhnya.
Terkait dengan reshuffle, Anies menjelaskan tidak merasa ada yang spesial. Tidak ada rasa drop atau sejenisnya. Justru yang membuatnya kaget adalah saat melihat ikatan batin dengan pegawai Kemendikbud.
Ikatan itu dia rasakan ketika perpisahan di selasar lobi gedung A Kemendikbud sesaat setelah pergantian menteri diumumkan Presiden Joko Widodo. ’’Istri saya saat pertama mendengar kabar reshuffle hanya bilang wow,’’ tandasnya.
Respons yang luar biasa juga dirasakan ketika Anies mendapat laporan tulisan-tulisan blog tentang dirinya. Di antaranya, ada bloger yang mengulas perlakuan terhadap anak yang supernakal. Anak-anak yang nakal, menurut Anies, memang tidak tepat jika dikeluarkan dari sekolah.
’’Sekolah itu bukan kantor. Kalau di kantor, ada ikatan kontrak, yang nakal bisa dipecat,’’ jelasnya. Sedangkan di sekolah, fungsi sebagai lembaga pendidikannya justru dituntut ketika ada anak didiknya yang nakal. Melihat banyaknya respons publik, Anies menyadari bahwa kebijakan-kebijakan atau gagasannya mengena di masyarakat luas.