Antara Garin Nugroho, Pesugihan dan Setan Jawa
jpnn.com - SUTRADARA Garin Nugroho kembali dengan karya terbarunya. Kali ini, pria kelahiran Yogyakarta itu hadir dengan film Setan Jawa, yang menandai 35 tahun perjalanan kariernya di industri film.
Setan Jawa adalah film bisu hitam putih yang diiringi orkestra musik gamelan secara live. Musik dalam film yang diputar perdana pada 3 dan 4 September 2016 pada pukul 20.00 WIB di Teater Jakarta ini dibuat Rahayu Supanggah.
Pesugihan menjadi tema yang diangkat dalam film Setan Jawa. Dari berbagai jenis pesugihan, Garin memilih mengangkat Kandang Bubrah dalam film yang menampilkan Asmara Abigail dan Heru Purwanto ini.
“Pesugihan karena itu hal paling luar biasa di negeri ini tentang mencari kekayaan. Dari berbagai pesugihan saya ambil Kandang Bubrah karena tema yang menarik untuk seni pertunjukkan,” kata Garin usai pemutaran Setan Jawa di Teater Jakarta.
Film berdurasi 70 menit ini juga berbeda dengan film horor Indonesia yang lain. Biasanya, film horor lebih banyak menampilkan aspek menyeramkan.
Dalam Setan Jawa, Garin tidak mengeksplorasi ketakutan atau sesuatu yang menyeramkan. Ia lebih memilih menyuguhkan aspek estetika bagi para penonton.
“Film ini mengeksplorasi seni di Indonesia yang lintas batas, tidak hanya seni rupa, seni musik, seni tari, bahkan sensualitas,” ucap Garin.
Meski berupa film bisu, tidak akan membuat kening penonton Setan Jawa berkerut. Pasalnya, ada penjelasan mengenai cerita dalam setiap chapter film tersebut, sehingga memudahkan penonton untuk memahami jalan cerita.