Antara Mercy Minded dan Lexus Gallery
Oleh Hermawan KartajayaSabtu, 25 Agustus 2012 – 15:55 WIB
Perfection diartikan sebagai artwork atau barang seni. Maksudnya, orang-orang yang sudah punya Mercy itu pasti akan mencari self-actualization terus. Yang akhirnya menuju ke barang seni untuk menyentuh ke human spirit-nya. Akhirnya disepakati, tempat penjualan Lexus di Jakarta disebut Lexus Gallery.
Bukan hanya namanya, tapi juga mulai layout, perilaku penjual, dan suasana benar-benar serasa galeri barang seni. Salesmen pun disebut kurator dan hanya memberi info. Tidak menjual. Komunikasinya dengan pembeli seperti komunikasi kepada kolektor. Tidak ada promosi keras, apalagi diskon. Mana ada barang seni diobral?
Ternyata, konsep yang semula diperdebatkan keras sebelum disetujui itu sukses keras. Di Tokyo pun sampai sekarang masih ada Lexus Gallery walaupun spiritnya beda. Untuk itulah, saya lantas dikasih kesempatan sepanggung dengan Akio Toyoda. Tapi yang menarik, Toyota tak hanya berhenti di Lexus sebagai brand puncaknya. Akio memerintahkan supaya Toyota jadi pelopor untuk jadi brand green car juga.