Antisipasi Dampak El Nino, Kementan Bentuk Tim EWS SIPANTARA, Ini Tugasnya
Harapannya stakeholder pertanian dan petani cabai bawang merah di Indonesia tetap dapat menjaga produksi.
Dharmawan menjelaskan pengembangan software EWS di desain tepat guna agar digunakan dengan mudah dan hilirisasi informasinya dapat diterima oleh stakeholder pertanian sampai petani cabai bawang merah di seluruh Indonesia.
"Aplikasi EWS ini nantinya dapat berjalan di beberapa platform seperti Mobile android, IOS, Website dan desktop", jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Ferrary dari Badan Informasi Geospasial (BIG) menjelaskan sistem informasi berbasis peringatan dini dampak perubahan iklim (EWS SIPANTARA) yang saat ini dikembangkan oleh kementan menjadi sangat penting bagi penguatan ketahanan pangan.
Menurut Ferrary, sistem ini dapat memberikan masukan bagi kebijakan dalam mengantisipasi dan menyiapkan skenario-skenario strategis agar produksi pertanian dapat berjalan secara berkelanjutan.
"Selain itu, hasil model berbasis science dengan dukungan data yang berkualitas (kerangka kebijakan satu data dan satu peta) yang terintegrasi dalam sistem ini akan semakin menguatkan dukungan bagi kebijakan sektor pertanian khususnya," jelasnya.
Ferrary menambahkan Badan Informasi Geospasial tentunya akan terus memberikan dukungan bagi penguatan sistem ini ke depannya, khususnya dalam membangun data dan informasi berbasis spasial yang berkualitas dan berkelanjutan dengan multi-resolusi dan multi skala dalam satu referensi tunggal dan satu standart untuk dapat dipergunakan bagi penguatan sistem ews sipantara.
"Seperti kita pahami bersama bahwa kebijakan yang baik tentunya berasal dari data informasi yang baik pula. Karena itu penguatan data yang berkualitas menjadi salah satu konsentrasi kami dalam kegiatan ini," pungka Ferrary. (mrk/jpnn)