Antisipasi Gelombang Tinggi, Nelayan di Jatim Diimbau tidak Melaut
jpnn.com, SURABAYA - Ditpolairud Polda Jawa Timur mengimbau nelayan yang berada di kawasan Nambangan Perak, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, untuk tidak melaut sementara waktu hingga Sabtu (29/5).
Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Jatim AKBP Yanuar Herlambang mengatakan imbauan itu dikeluarkan guna mengantisipasi terjadinya laka laut.
Sebab, daerah tersebut merupakan kawasan yang paling terdampak apabila muncul gelombang tinggi disertai angin kencang.
Potensi air pasang terjadi akibat fenomena gerhana bulan total pada Rabu (26/5) yang membuat kawasan pesisir diterjang banjir rob.
Berkaca dari peristiwa itu Ditpolairud Polda Jatim meminta nelayan lebih meningkatkan kewaspadaan.
"Kami mendatangi nelayan, lima kapal kami kerahkan ke alur pelayaran barat Surabaya dan enam sisanya ke timur. Antisipasi dilakukan untuk mencegah adanya korban jiwa," kata dia, Jumat (28/5).
Polisi laut dikerahkan untuk bersiaga apabila ada yang membutuhkan bantuan.
Monitoring gelombang laut juga terus dilakukan apabila muncul air pasang susulan dengan debit tinggi bisa segera diinformasikan.
"Kami selalu siap siaga mengantisipasi peristiwa-peristiwa alam yang terjadi. Jika membutuhkan bantuan, kami siap meluncur ke TKP," jelas dia.
Herlambang berpesan kepada para nelayan sebelum berangkat melaut sebaiknya memerhatikan kondisi cuaca terkini.
Apabila cuaca memang tidak memungkinkan diharapkan mengurungkan niat untuk berangkat.
"Kami perintahkan agar untuk terus mengimbau para nelayan apabila air pasang untuk sementara disetop dulu kegiatannya," tambahnya.
Dia menambahkan para nelayan dapat mengunduh aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Pesisir (SI LAYAR) di ponsel mereka untuk membantu aktivitas dalam mencari ikan.
"Di dalamnya terdapat 12 fitur yang bisa membantu nelayan dalam beraktivitas di laut seperti fitur cuaca, alur kapal, spot ikan, dan sebagainya," pungkas Herlambang. (mcr12/jpnn)