Antisipasi Krisis Ekonomi Global, Bamsoet: Ini Perlu Dipersiapkan dari Sekarang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan agar seluruh komponen bangsa bersiap menghadapi kondisi dunia yang semakin tidak menentu pada 2023 mendatang.
Khususnya dalam menghadapi harga komoditas yang tinggi, normalisasi kebijakan moneter negara maju yang agresif, konflik Rusia-Ukraina, dan kemungkinan terjadinya ketegangan baru di Taiwan.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menyebut hasil survei Bloomberg, tingkat resiko resesi Indonesia memang kecil, hanya 3 persen.
Jauh lebih kecil dibandingkan berbagai negara besar dunia lainnya, seperti Amerika 40 persen, Selandia Baru 33 persen, Korea Selatan 25 persen, Jepang 25 persen, maupun China 20 persen.
"Namun, antisipasi terhadap potensi krisis ekonomi global tetap perlu dipersiapkan dari sekarang," ujar Bamsoet di Jakarta, Selasa (9/8).
Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu menjelaskan Amerika Serikat mencatat tingkat inflasi tahunan sebesar 9,1 persen pada Juni 2022, level tertinggi sejak 1980-an.
Angka tersebut jauh di atas target inflasi di level 2 persen.
Selain kondisi internal di Amerika, ketidakpastian geopolitik global seperti masih berlanjutnya konflik Rusia dan Ukraina, hingga potensi munculnya ketegangan baru di Taiwan, juga berpotensi mengganggu stabilitas perekonomian nasional.
"Kondisi dunia yang semakin dihadapi perubahan iklim juga turut memperluas kebijakan proteksionisme, terutama di sektor pangan dan energi," jelas Bamsoet