Antisipasi Krisis Pangan, Kementana Gerak Cepar Berikan Ratusan Pompa Air di Riau
jpnn.com, RIAU - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP Riau) menggelar Rapat Koordinasi dan percepatan tanam sebagai aksi nyata dari Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan di dua Kabupaten Provinsi Riau, yaitu Pelalawan (10/7) dan Kabupaten Indragiri Hilir, Kamis (11/7).
Langkah itu mereka lakukan untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan akibat prediksi adanya kekeringan dan kondisi stok beras yang menipis di tingkat global.
Direktur Buah dan Florikultura, Dr. Liferdi Lukman mengatakan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.
"Kami lihat Vietnam yang biasa memiliki stok beras 6-8 juta ton, saat ini hanya memiliki stok 300 ribu ton, karenanya pemerintah menetapkan kondisi darurat pangan yang harus disikapi dengan langkah yang tidak biasa-biasa saja,” ungkap Dr. Liferdi saat memberikan arahan.
Doktor Ilmu Pertananian Jebolan IPB University itu menyampaikan progress PAT di Kabupaten Pelalawan berada di zona merah di antara 12 Kabupaten lainnya di Provinsi Riau dengan realisasi pompanisasi, oplah dan padi gogo sebesar 3,59% atau seluas 256,5 Ha dari total target 7.139 Ha.
Sementara itu, progress realisasi di Kabupaten Indragiri Hilir sudah cukup baik dan berada di zona hijau dengan realisasi 30,15% atau seluas 2.828,8 Ha dari total target 9.382 Ha.
Rakor ini sebagai upaya mempercepat realisasi PAT, yaitu pompanisasi, optimasi lahan rawa, dan tusip padi gogo.
Untuk wilayah Provinsi Riau memiliki target pompanisasi seluas 18.557 Ha, target Oplah 3.336 Ha dan Target Tusip Padi Gogo 17.112 Ha dengan total target PAT seluas 39.005 Ha.
Kementan telah memberikan bantuan berupa pompa air sejumlah 240 unit yang telah terpasang 100 persen.