Apa Pantas Prabowo Joget saat Debat Capres?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai joget calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan aksi pijit Sandiaga Uno di debat capres Kamis (17/1) malam, membuktikan ketua umum Partai Gerindra itu tak bisa mengendalikan emosinya.
Selain itu, Emrus menilai joget dan pijit tidak pantas keluar di acara formal seperti debat capres dan cawapres.
“Menurut saya tidak pas perilaku semacam itu dilakukan di acara formal perdebatan semalam. Seharusnya Pak Prabowo bisa mengelola kebiasaan-kebiasaan itu,” kata Emrus saat dihubungi Jumat (18/1).
Dia menyadari, setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing saat menghadapi tekanan emosional. Menurut Emrus, joget Prabowo bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi meningkatnya suhu emosi lantaran tidak menduga pertanyaan Jokowi yang cukup tajam.
Prabowo berjoget sesaat setelah Jokowi menanyakan tentang komitmen memberantas korupsi. Menurut Jokowi, Prabowo menandatangani enam calon anggota legislatif yang merupakan mantan narapidana korupsi.
Prabowo sempat meminta waktu untuk menanggapi tetapi ditolak oleh moderator Ira Koesno. Prabowo lantas berjoget ringan dan wakilnya Sandiaga mengelus-elus, lalu memijit punggung Prabowo.
Emrus menjelaskan, joget Prabowo adalah perilaku lazim saat seseorang menghadapi tekanan. Perilaku Sandi juga menandakan dia mengalihkan fokus saat pemimpinnya salah tingkah.
“Sandi bisa membaca lambang nonverbal dari Pak Prabowo saat suhu emosinya meningkat,” ujarnya.