Aparat Berastagi Gelar Sweeping
Senin, 31 Agustus 2009 – 07:03 WIB
“Sebagai kota wisata, kami ingin kota ini tetap nyaman dan damai seperti biasanya. Kita tak ingin mengalami kejadian seperti yang terjadi di Jakarta. Kita tidak ingin kesan kota wisata yang selama ini aman, ternoda oleh aksi teror orang orang yang tidak bertanggung jawab. Sebelum terjadi, lebih baik diantisipasi. Kita menghimbau dan meminta kepada warga agar segera melapor ke Kepling, Lurah, atau aparat keamanan setempat bila menemukan keganjilan bila melihat warga yang mencurigakan,” ujar Swingli Sitepu.
Namun agar kenyamanan warga tidak terusik oleh kegiatan ini, sweeping dilakukan dibarengi dengan cara-cara persuasif. Warga diingatkan untuk tetap siaga dan waspada terhadap pendatang baru. Sementara kepada pendatang baru yang tinggal di kota wisata itu, disarankan untuk segera lapor ke Kepling, selanjutnya didaftarkan ke kelurahan setempat. Untuk pendatang baru tersebut, unsur Muspika memberi kelonggaran waktu 2 X 24 jam. Jika tetap tidak mendaftarkan diri, maka pihak Muspika akan menindak tegas dengan mengusir paksa warga pendatang baru itu. (psmdn,sam/JPNN)