Apel Amerika Berbakteri Banjiri Pasar Nunukan
jpnn.com - NUNUKAN – Apel jenis Granny Smith dan Gala produksi Bidart Bros dari California, Amerika Serikat yang diduga mengandung bakteri Listeria monocytogenes masih terdapat di beberapa pasar di Kabupaten Nunukan dan Kecamatan Sebatik.
Ditengarai ketidaktahuan pedagang buah serta instansi terkait membuat 2 jenis apel berwarna hijau dan merah itu masih dapat dijual bebas walau membawa ancaman serius kesehatan bagi pemakannya.
Berdasarkan pengamatan Radar Nunukan (Grup JPNN.com) di Pasar Jamaker, buah apel yang didagangkan di Nunukan masih didominasi apel dari Tawau, Malaysia. Bahri, 45 tahun, salah seorang pedagang mengaku memilih apel impor dibanding lokal karena pertimbangan jarak dan kualitas.
“Kalau apel impor, hari ini dipesan besok barangnya sudah datang, berbeda dengan apel lokal yang harus pesan dari Surabaya yang pengirimannya mencapai satu minggu baru sampai. Apel impor tidak mudah membusuk sedangkan apel lokal sampai di sini (Nunukan Red) sudah ada yang membusuk,” tutur Bahri saat ditemui Selasa siang (27/1).
Di lapak jualan buah miliknya juga terlihat Granny Smith berdampingan dengan apel impor lainnya seperti dari Afrika dan Tiongkok.
Pedagang di Pasar Pagi, Aris juga mengatakan, dirinya juga menjajakan apel impor. Salah satunya pun jenis Gala. Dulu, Aris menjual apel Gala asal Afrika. Kini, Aris juga menjual apel asal Amerika, tepatnya Washington. Saat ditanya mengenai bakteri pada apel Gala, Haris kurang mengetahuinya.
“Saya tak mengetahui tentang itu (bakeri) pada apel,” kata Haris.
Apel Granny Smith juga beredar di sejumlah perbelanjaan Pulau Sebatik. Apel jenis ini didatangkan langsung dari Tawau, Malaysia lewat jalur dermaga Sei Nyamuk. Saat ditanya terkait isu larangan menjual-belikan buah apel jenis itu, para pemiliki toko tidak mengetahui info tentang larangan menjual apel jenis Granny Smith. Sebab tidak ada informasi yang sampai di telinga para pedagang buah dari pihak terkait manapun.