Apoy, Berbagi di Awal Tahun

Apoy sendiri tertarik dengan buku tersebut. Dia bilang bahwa buku karya temannya itu sangat inspiratif. "Buku itu bisa membuat pembacanya menangis sama tersenyum. Kok bisa ya, gitu. Mas Ippho, kalau saya bilang, otaknya ekstrem. Dia bisa membuat kita merasakan perjalanan hidup," tutur dia.

Saat membaca buku tersebut, Apoy malu kepada diri sendiri. Sebab, Apoy yang lulusan pesantren tersebut tidak terpikir untuk melakukan hal seperti itu. "Melalui buku, kan kita juga bisa berdakwah. Saya malu saja, saya lulusan pesantren, tapi justru Mas Ippho yang punya cara berpikir yang jauh lebih religius. Tapi, tidak terkesan menggurui dan aplikatif," lanjutnya. 

Apoy kemudian merekomendasikan buku itu kepada keluarga dan teman-temannya di Wali. Kini dia membagikannya kepada anak-anak yatim piatu. Dia bilang bahwa menyumbangkan uang bisa habis. Berapa pun jumlahnya. Namun, menyumbangkan buku bisa bermanfaat duniawi.