APPI: Indonesia Jadi Proyek Percontohan NDRC
jpnn.com, JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi menerima audiensi Presiden Asosiasi Persepakbolaan Profesional Indonesia (APPI) Firman Utina yang hadir bersama Wakil Presiden APPI Andritany Ardhiyasa, General Manager APPI Ponaryo Astaman, Anggota Exco Hansamu Yama, Ramdani Lestaluhu, Legal Head APPI James Silitonga, Legal APPI M. Agus Riza di ruang rapat lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (20/2) petang.
Kepada Menpora, Firman menyampaikan bahwa dirinya menjadi Presiden APPI baru periode 2017-2021 sekaligus mengenalkan para pengurus lainnya. Menurutnya yang terpenting asosiasi yang dipimpinnya saat ini tidak ada lagi masalah tunggakan gaji pemain.
"Penunggakan gaji sudah tidak ada dari tahun kompetisi 2015-2016 hanya saja di 2017 ada satu di Gresik United yaitu penunggakan gaji di 3 bulan terakhir tahun 2017," ujarnya.
Indonesia di tahun 2017 ditunjuk FIFA sebagai salah satu dari empat negara sebagai pilot project untuk penerapan Badan Pengadilan Sepakbola atau National Dispute Resolution Chamber (NDRC).
NDRC adalah dipilih dari perwakilan pemain, perwakilan klub, dan pihak yang netral yang dipilih perwakilan pemain dan perwakilan klub. "Semoga penerapan NDRC ini bisa diterapkan di tahun ini," tambah Ponaryo Astaman selaku GM APPI.
Menurutnya di Indonesia belum ada jaminan asuransi untuk pemain sepakbola karena saat ini perlindungan mereka baru diperoleh dari klub dimana mereka bermain.
"Sebagai contoh meninggalnya Kiper Persela Lamongan Khoirul Huda yang menjadi sorotan dunia karena tidak adanya asuransi yang mencover, kami ingin adanya asuransi yang sama rata tidak hanya di Liga 1 tetapi juga Liga 2," lanjutnya.
Mendengar beberapa masukan itu Menpora mengaku terkejut dan ingin segera menyelesaikan hal yang dianggapnya serius itu beserta jajarannya.