Arab Saudi: Jangan Sok Peduli kepada Rakyat Kami
jpnn.com, RIYADH - Arab Saudi tidak pernah mengizinkan negara mana pun ikut campur urusan dalam negerinya. Tapi, Kanada tidak peduli. Pemerintahan PM Justin Trudeau mengkritik razia aktivis HAM di Negara Petrodolar tersebut.
Kanada juga mendesak Saudi membebaskan salah seorang aktivis yang ditangkap, Samar Badawi. Saudi pun murka. Senin (6/8) Riyadh mengusir duta besar Kanada di negara mereka.
"Kanada dan negara lain perlu tahu bahwa mereka tidak boleh mengaku lebih peduli kepada rakyat kami ketimbang Kerajaan Saudi." Demikian bunyi keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Saudi melalui Saudi Press Agency. Saudi berharap tidak ada negara lain yang mengekor jejak Kanada. Yakni, mengkritik kebijakan mereka.
Saudi tidak menampik tudingan soal razia dan penangkapan aktivis-aktivis HAM. Mereka menegaskan bahwa penangkapan tersebut dilakukan sesuai dasar hukum.
Karena itulah, Saudi berang saat Kanada mendesak mereka membebaskan Samar. Aktivis perempuan itu ditangkap pada akhir Juli lalu bersama seorang teman sesama aktivis, Nassima Al Sadah. Tanpa sangkaan, dua perempuan tersebut dijebloskan ke sel. Sampai sekarang, mereka masih mendekam di tahanan.
"Pernyataan Kanada itu merupakan bentuk intervensi gamblang terhadap urusan internal kerajaan," ujar seorang jubir Kemenlu Saudi.
Karena itu, Saudi pun lantas memanggil pulang duta besarnya dari Kanada. Dubes Naif bin Bandar Al Sudairi kembali ke Riyadh dari Ottawa.
Bersamaan dengan itu, Saudi mengusir Dubes Kanada di Riyadh Dennis Horak. Kemarin dia dipersonanongratakan. Dia punya waktu 24 jam untuk angkat kaki dari Saudi. Hari ini (7/8) Dennis diharapkan sudah meninggalkan ibu kota Saudi.